Makalah Biologi "Struktur Tumbuhan"


MAKALAH
BIOLOGI
Struktur Tumbuhan




O l e h :
1.        
2.        
3.        


                         

 

SMA NEGERI 1 LADONGI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019 

 

 

Mau langsung Download Silahkan
https://jejaklagu.com/ax5DF





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini hingga selesai. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

ami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi susunan kalimat ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Kami berharap melalui makalah ini, para pembaca dapat mengabil pelajaran. Kami sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih untuk segala saran, kritik, ataupun perbaikan dari pembaca yang bersifat membangun.


Poli-Polia, Oktober 2018



Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................          i
DAFTAR ISI....................................................................................................................         ii
BAB  I   PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang ...........................................................................................         1
1.2   Rumusan Masalah ......................................................................................         1
1.3   Tujuan.........................................................................................................         1
                                                                                                         
BAB  II PEMBAHASAN
2.1   Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan...........................................         2
2.2   Organ dan Sistem Organ pada Tumbuhan..................................................         5

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan..................................................................................................        10
3.2 Saran.............................................................................................................        10

DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Didalam Biologi, tumbuhan merupakan organism eukariotik; multiseluler; memiliki akar, batang, dan daun; memiliki dinding sel yang mengandung selulosa; pada umumnya memiliki klorofil a dan b sehingga dapat melakukan fotosintesis serta dapat menyimpan cadangan makanan (Irnaningtyas, 2014:260).
Tumbuhan sendiri terdiri dari sel-sel yang merupakan satuan untuk melakukan proses-proses hidup. Sel kemudian berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ-organ tubuh. Kemudian, organ-organ itu membentuk sistem organ dan kemudian sistem organ akan membentuk tubuh tumbuhan.

1.2    Rumusan Masalah
  1. Apa saja jaringan dan organ yang terdapat pada tubuh tumbuhan?
  2. Apa fungsi dari organ dan jaringan-jaringan tersebut?

1.3    Tujuan
  1. Untuk mengetahui apa saja organ dan jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan.
  2. Untuk mengetahui fungsi dari organ dan jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan
Tubuh tumbuhan dan hewan terdiri dari ratusan sampai ratusan triliunan sel, kecuali tubuh paling sederhana, sel terorganisasi menjadi jaringan, organ, dan system organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi tertentu.
Suatu jaringan terdiri dari satu atau lebih jenis sel dan sering kali suatu matriks ekstraseluler secara kolektif menjalankan fungsi tertentu. Contohnya, jaringan saraf.
Jaringan tumbuhan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
  • Jaringan meristem (jaringan embrional)
Jaringan Meristem terdiri atas kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan yang lain. Jaringan meristem memiliki fungsi sebagai jaringan embrionik, yang membentuk sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Ciri-ciri sel penyusun jaringan meristem sebagai berikut.
  1. Aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi.
  2. Berukuran kecil dan berdinding tipis.
  3. Memiliki nucleus relative kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak sitoplasma.
  4. Berbentuk kuboid atau prismatik.
  • Jaringan permanen (jaringan dewasa)
Terdiri atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut.
  1. Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari pegaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis. Beberapa ciri jaringan epidermis tumbuhan sebagai berikut.
  1. Terdiri atas satu lapis sel.
  2. Tersusun atas sel-sel hidup.
  3. Memiliki beragam bentuk.
  4. Tidak memiliki klorofil.
  5. Mengalami modifikasimembentuk derivat jeringan epidermis, misalnya stomata, spina (duri), filamen, sel kipas, sel kersik (sel silika), dan trikomata (rambut-rambut).
  6. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
Apabila jaringan epidermis rusak, fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga macam, yaitu eksodermis, endodermis, dan peridermis.
  1. Jaringan Dasar (Parenkim)
Parenkim disebut jaringan dasar karena terletak hampir disemua bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim sebagai berikut.
  1. Selnya bersegi banyak.
  2. Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola yang besar untuk menyimpan makanan cadangan.
  3. Terdiri dari sel-sel hidup.
  4. Mempunyai banyak ruang antar sel (untuk pertukaran gas) .
  5. Dapat bersifat meristematis karena dapat membelah diri untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi lima macam sebagai berikut.
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim), jaringanp arenkim yang mengandung klorofil (untuk fotosintesis). Contoh parenkim palisade dan parenkim spons pada daun.
  2. Parenkim penimbun, jaringan parenkim ini dapat menyimpan makanan cadangan dalam bentuk yang berbeda-beda, misalnya sebagai larutan didalam vakuola dan dalam bentuk partikel padat atau cairan di sitoplasma.
  3. Parenkim air, jaringan parenkim yang mampu menyimpan air.
  4. Parenkim udara (aerenkim), jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara. Contoh parenkim pada batang teratai (untuk mengapung).
  5. Parenkim pengangkut, jaringan parenkim ini terdapat disekitar jaringan pengangkut (floem dan xilem). Sel-selnya berbentuk memenjang sesuai arah pengangkutnya.
Berdasar bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi empat macam seperti berikut.
  1. Parenkim palisade, jaringan parenkim ini menyusun mesofil daun yang sel-sel penyusunnya berbentuk silindris atau memanjang, tegak, dan mengandung kloroplas.
  2. Parenkim bunga karang, jaringan parenkim ini menyusun mesofil daun yang sel-sel penyusunnya memiliki bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar.
  3. Parenkim lipatan, jaringan parenkim ini memiliki dindin gsel yang mengalami lipatan kearah dalam serta mengandung banyak kloropas.
  4. Parenkim bintang, jaringan parenkim ini berbentuk seperti bintang dan bersambungan pada ujung-ujungnya.
  1. Jaringan Penguat
Jaringan penguat dalam tumbuhan berfungsi untuk menyokong atau menguatkan bagian tubuh tumbuhan.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
  1. Jaringan Kolenkim
Ciri-ciri jaringan kolenkim sebagai berikut.
  • Merupakan penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
  • Umumnya terletek di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun.
  • Dinding selnya tidak mengandung lignin tetapi mengandung selulosa, pectin dan hemiselulosa.
  • Sel-sel kolenkim mengalami penebalan setempat pada dinding selnya.
  1. Jaringan sklerenkim
Ciri-ciri jaringan skelerenkim sebagai berikut.
  • Hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
  • Terdiri atas sel-sel mati.
  • Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin.
  • Ada yang berbentuk benang panjang dan ada pula yang kecil tidak beraturan.
  1. Jaringan Pengangkut
Jaringan ini mempunyai peran untuk melaksanakan fungsi transpor atau pengangkutan zat.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan floem dan xilem.
  1. Floem
Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur- unsure kibral ( sel-sel tapis dan komponen buluh tapis).
  1. Xilem
Xilem berfungsi mengangkut air dan unsure hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas unsure trakeal (trakea dan trakeid ), serabut xilem, serta parenkim xilem.

2.2    Organ dan Sistem Organ pada Tumbuhan
Organ adalah kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu. Organ sering kali tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda. truktur organ pada organisme berbeda-berbeda. Semakin tinggi tingkat organisme, semakin sempurna dan kompleks organnya. Gabungan dari organ-organ ini selanjutnya bergabung menjadi satu membentuk sistem organ.
2.2.1    Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih dan bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) yang berfungsi untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.
Pada akar, pertumbuhan sekundernya sangat bervariasi. Kebanyakan akar tumbuhan monokotil serta tumbuhan dikotil yang berbentuk perdu atau cabang akar tumbuhan dikotil berbentuk pohon atau Gymnospermae tidak mengadakan pertumbuhan sekunder. Dengan demikian, korteks susunannya tetap, akar yang tua membentuk eksodermis sebagai penguat dan endodermis berada pada fase tertier.
Tumbuhan yang akarnya mengalami pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada akar tunggang tumbuhan dikotil, akibat aktivitas kambium vaskuler sehingga garis tengahnya membesar. Perkembangan kambium itu selanjutnya menghasilkan xilem sekunder dan floem sekunder.
Setelah kambium mengadakan pertumbuhan sekunder, maka akan terbentuk kambium gabus pada korteks. Kambium gabus ini membentuk jaringan gabus ke arah luar yang makin lama semakin banyak lapisan selnya. Sehingga jaringan di luar lapisan gabus tersebut tidak lagi memperoleh sumber tenaga dan jaringan tersebut termasuk epidermis akar akan terkelupas.
  1. Anatomi akar
Pada akar, struktur anatominya dapat dilihat dengan mikroskop setelah memotongnya secara melintang ataupun membujur. Berikut bagian-bagian dari anatomi akar.
  1. Epidermis
Dalam struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar yang asalnya dari protoderm. Sel epidermis akar memiliki dinding yang tipis, tersusun rapat dan tidak memiliki kutikula sehingga membuatnya mudah ditembus air. Pada bagian epidermis tumbuhlah rambut-rambut akar hasil darimodifikasi dari xilem yang mempunyai fungsi untuk pengambilan air dan garam mineral. Pertumbuhan rambut-rambut akar menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien.
  1. Korteks
Korteks disusun oleh jaringan parenkim yang fungsinya sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan substansi lain. Korteks terdiri atas beberapa sel yang berdinding tipis dan tidak rapat, juga terdapat ruang antar sel untuk pertukaran gas. Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler secara apoplas.
  1. Endodermis
Endodermis merupakan selapis sel yang memisahkan korteks dan silinder pusat. Dinding sel endodermis mengalami penebalan lignin dan suberin di bagian dalam, sehingga tidak dapat ditembus air dan larutan hara, kecuali sel-sel tertentu yang disebut sel peresap. Dalam pengamatan potongan melintang satu sel endodermis dengan penebalan suberin tampak sesuatu seperti titik yang disebut titik Caspary (Kaspari). Deretan titik Caspary membentuk pita Caspary. Endodermis berfungsi mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.

  1. Silinder Pusat
Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. terdapat berkas pengangkut serta jaringan-jaringan lainnya pada silinder pusat yang terdiri dari xilem dan floem yang tersusun teratur membentuk jari-jari atau radial. Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar membentuk unsur kulit, sedangkan ke arah dalam membentuk unsur kayu. Dilapisan terluar dari silinder pusat terdapat perisikel atau perikambium. Aktivitas perisikel membentuk cabang-cabang akar. Pada akar tumbuhan monokotil, letak xilem dan floem berselang-seling membentuk lingkaran. Pada akar dikotil, xilem berbentuk bintang dan berada di pusat akar, sedangkan floem mengelilingi xilem
  1. Fungsi Akar
Akar sejatinya memiliki fungsi mengokohkan tegaknya tumbuhan itu sendiri. Kemudian fungsinya ialah menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun. Selain itu akar juga dapat menyimpan cadangan makanan. Dalam beberapa tumbuhan, akar dafat berfungsi sebagai alat reproduksi. Misalnya pada tumbuhan yang berimpang, seperti jahe, kunyit serta tanaman lain seperti sukun dimana bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang dapat menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan tertentu lainnya juga menggunakan akar untuk bernafas yang disebut akar nafas seperti pada tumbuhan bakau.
2.2.2    Batang
Batang terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu dermal, fundamental dan vaskuler. Pada tumbuhan konifer (pinus dan sebangsanya) dan tumbuhan dikotil, sistem vaskuler pada ruas batang berupa silinder dan baik di sebelah luarnya maupun sebelah dalamnya terdapat jaringan dasar korteks dan empulur. Berkas-berkas pengangkut  pada sistem vaskuler satu sama lain dipisahkan oleh parenkim interfasikuler, yang menguhubungkan empulur dengan korteks. Jaringan dikatakan intterfasikuler karena terletak diantara berkas-berkas pengangkut. Jaringan ini juga disebut jari-jari empulur.
Pada batang paku-pakuan, beberapa tumbuhan dikotil berbentuk herba dan kebanyakan tumbuhan monokoyil memiliki susunan jaringan pengangkut yang kompleks. Jika dilihat penampang lintangnya, berkas pengangkutnya mungkin tersusun dalam beberapa lingkaran mungkin tersebar diseluruh penampang. jika berkas-berkas pengangkut tidak tersusun dalam suatu lingkaran pada penampang lintang ruas batang, batas dan beda jaringan dasar pada korteks dan empulur tidak tegas atau tidak ada.
  1. Anatomi batang
  2. Epidermis
Epidermis adalah jaringan yang bidup, sel-selnya memiliki daya untuk membelah-belah.sifat ini penting karena epidermis harus mengimbangi bertambag besarnya batang karena adanya pertumbuhan menebal primer dan sekunder. Sels=-sel epidermis mengimbangi pertumbuhan ini dengan pembesaran ke arah tangensial dan pembelahan radial. Tetap adanya aktivitas mitotik pada epidermis batang sangat menarik pada jenis-jenis tumbuhan dengan pembentukan periderm yang sangat terlambat.
  1. Korteks
Korteks batang disusun oleh parenkin yang mengandung kloroplas. Ruang antar sel sangat nyata namun kadang terbatas pada parenkim yang terletak di bagian tengah korteks. Pada kebanyakan tumbuhan Angiospermae yang akuatik korteks berkembang sebagai aerenkim dengan ruang-ruang antar sel yang lebar. Dalam berbagai tumbuhan, bagian luar batang tidak dikuatkan oleh kolenkim melainkan sklerenkim, terutama pada rumput-rumputan. Tumbuhan konifer umumnya juga tidak memiliki jaringan penguat pada korteksnya.


  1. Stele
Stele terdiri atas jaringan pengangkut, empulur dan perikambium serta jari-jari kambium untuk golongan tumbuhan tertentu. Pada berkas-berkas pengangkut, letak floem terhadap xilem bervariasi. Jika xilem berdampingan dengan floem, xilem di sebelah dalam dan floem berada di luar maka disebut tipe kolateral. Floem dan xilem yang dipisahkan olehkambium dinamakan tipe kolateral terbuka,kambium diantara kedua pembuluh tersebutdinamakan kambium vasikuler (tumbuhan dikotil). Pad tanaman monokotil, bertipe kolateral tertutup, tidak ada kambium diantara xilemdan floem.
Empulur pada batang mengandung kristal, minyak, atau bahan lain dan juga sklereid. Jika batang mengandung saluran-saluran getah, saluran semacam itu juga mungkin terdapat di dalam empulur. Empulur memiliki ruang-ruang antar sel yang nyata. Bagian perifer empulur berbeda dengan bagian tengah, karena adanya sel-sel yang lebih kompak dan relatif kecil dan umumnya lebih lama. Daerah perifer empulur yang berbeda dengan bagian tengah disebut daerah perimeduler atau sarung medular karena empulur juga disebut medulla
Perikambium atau perisikel pada batang merupakan jaringan yang disusun oleh beberapa lapisan sel untung melindungi jaringan vaskuler. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalamnya dan endodermis di sebelah luarnya. Perikambium disusun oleh parenkin.
Jari-jari empulur pada stele adalah berupa pita radier yang terdiri atas sel-sel yang berderet-deret. Jaringan ini disebut jari-jari empulur karena posisi serta sifatnya yang parenkimatik menunjukkan seakan-akan bagian empulur yang meluas radial. Fungsinya untuk melangsungkan pengaliran makanan ke arah radial.
  1. Fungsi Batang
Batang tumbuhan berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh, mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup, tempat penimbunan cadangan makanan juga tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.Selain itu batang juga sebagai alat transportasi dan penyokong, mengadung klorofil untukFotosintesis dan jaringan pembuluh pengangkutpada batang merupakan lanjutandari akar dan daun.

2.2.3    Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran air dengan cara penguapan dan respirasi. Secara morfologi, daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius).
Struktur yang terdapat pada lapisan daun yaitu sebagai berikut.
  1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
  2. Jaringan palisade parenkim, mengandung banyak klorofil.
  3. Berkas pembuluh, terdapat xylem dan floem.
  4. Jaringan spons parenkim, mengandung sedikit klorofil.
  5. Epidermis bawah, terdapat stomata.
2.2.4    Bunga
Bunga adalah alat reproduksi yang terdapat pada tumbuhan. Bunga memiliki beberapa bagian, yaitu :
  1. Kelopak bunga, umumnya memiliki warna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar
  2. Mahkota bunga, memiliki warna yang cerah. Fungsi mahkota bunga yaitu untuk menarik serangga datang dan menyerbuki bunga
  3. Benang sari, merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan terjadi pembuahan.
  4. Putik, adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.

2.2.5    Buah
Buah memiliki aneka bentuk, warna, juga rasa. Buah dan biji merupakan hasil dari perubahan pada bunga. Perubahan tersebut terjadi dalam proses perkembangbiakan atau proses tumbuhan memperbanyak dirinya. Buah berfungsi untuk melindungi biji yang merupakan bakal tumbuhan baru.
Struktur pada buah sebagai berikut.
  1. Tangkai, menghubungkan buah dengan batang.
  2. Kulit buah, merupakan lapisan paling luar dari buah.
  3. Daging buah, bagian buah yang biasanya dapat dikonsumsi.
  4. Biji, terdapat di tengah-tengah buah dan merupakan bakal tumbuhan baru.



BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Tubuh tumbuhan terdiri dari ratusan sampai ratusan triliunan sel. Sel-sel tumbuhan tersebut merupakan satuan untuk melakukan proses-proses hidup. membentuk tubuh tumbuhan. Sel-sel tersebut terorganisasi menjadi jaringan, organ, dan sistem organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi tertentu.
Organ  pada tumbuhan teridiri kumpulan beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu. Pada tumbuhan, organ pokoknya terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah yang mana memiliki peran dan fungsi penting bagi tumbuhan itu sendiri.
Organ-organ pada tumbuhan tersusun oleh jaringan-jaringan tertentu yang  berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem (pelindung)  dan jaringan permanen (dewasa). Berdasarkan letaknya, meristem dapat dibedakan menjadi meristem apical, meristem interkalar, meristem lateral. Berdasarkan asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem sekunder.

3.2   Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, hendaknya kita lebih mempelajari lagi serta memahami tentang struktur dan organ tubuh tumbuhan terutama tentang jaringan,organ, dan penyakitnya. Dan diharapkan bahwa makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih karena dengan begitu kita dapat mengenali bagian-bagian dari tumbuhan itu memiliki fungsi penting masing-masing yang tentunya juga berguna bagi kehidupan manusia.





DAFTAR PUSTAKA

2015. Sistem Organ pada Tumbuhan dan Fungsinya. www.genggaminternet.com. Diakses pada 22 September 2017.

Baca Juga
Wayan Suastika, S.Pd
Wayan Suastika, S.Pd

Seorang Guru Kelas SD Negeri 1 Wia Wia, Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar