MAKALAH "ORDE BARU"



MAKALAH "ORDE BARU"

 Mau Download Langsung, Silahkan.. !!!




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara kekuasaanmasa Sukarno (Orde Lama) dengan masa Suharto. Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru lahir sebagai upayauntuk: mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama, penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, melaksanakan Pancasila dan UUD1945 secara murni dan konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
Kegagalan PKI dalam upaya kudeta pada tahun 1965 menimbulkan dua permasalahan besar bagi Indonesia. Pertama, carut-marutnya perekonomian Indonesia dengan inflasi sampai 600%. Kedua, terjadinya konflik sosial akibat dendam pada PKI dan organisasi bawahannya. Kedua permasalahan tersebut perlahan-lahan bisa diatasi dengan tampilnya Jenderal Soeharto. 

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana peristiwa-peristiwa politik penting pada masa orde baru?
2.      Bagaimana data statistik ekonomi orde baru?
3.      Bagaimana proses berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi?


1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui peristiwa-peristiwa politik penting pada masa orde baru
2.      Untuk mengetahui data statistik ekonomi orde baru
3.      Untuk mengetahui proses berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peristiwa-Peristiwa Politik Penting Pada Masa Orde Baru
Sejarah  Orde Baru   dimulai tanggal 12 Maret 1967. Jenderal TNI Soeharto ditunjuk oleh MPR sebagai pejabat presiden. Beliau menjalankan tugas kepresidenan yang telah diambil alih dari Presiden Soekarno. Setahun kemudian Soeharto dipilih secara resmi sebagai presiden untuk pertama kalinya sekaligus mengawali era  Orde Baru  .  Orde Baru   memimpin pemerintahan di Indonesia selama lebih kurang 32 tahun. Soeharto tampil sebagai presiden tunggal selama tujuh kali berturut-turut. Selama menjalankan tugas kepresidenan, beliau didampingi oleh wakil presiden yang berbeda. Wakil presidennya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusuma, Soedharmono, Try Sutrisno, dan B.J. Habibie. Pada periode pemerintahan 1998–2003, Soeharto harus turun dari jabatannya karena desakan gerakan reformasi. didukung ABRI dan birokrasi memenangkan pemilu selama tujuh kali berturut-turut.

2.2  Data Statistik Ekonomi Orde Baru
Soeharto perlu waktu sekitar dua belas tahun untuk meraih keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi dan kependudukan. Masa keemasan  Orde Baru   terjadi pada tahun 1976–1988. Keberhasilan itu didukung melonjaknya harga minyak dunia, mengalirnya bantuan negara-negara donor, dan efektifnya rencana pembangunan lima tahun (Repelita) I–III. Pada tahun 1980-an Indonesia adalah penghasil gas alam cair terbesar di dunia. Kedudukan Indonesia sebagai negara antikomunis mempermudah bantuan Barat.
a. Prestasi  Orde Baru
Prestasi yang perlu dicatat selama  Orde Baru   sebagai berikut. Program transmigrasi bisa mengatasi kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan membuka lahan-lahan baru di luar Pulau Jawa. Program keluarga berencana (KB) mampu menekan laju pertumbuhan penduduk. Untuk memberantas buta huruf, pemerintah membuat program bebas tiga buta (B3B). Pemerintah  Orde Baru   juga sukses menerapkan Gerakan Wajib Belajar Wajar 9 Tahun dan Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh (GNOTA).Keberhasilan Soeharto menjaga stabilitas keamanan dalam negeri mendorong masuknya investor asing. Mereka menanamkan modal di Indonesia sehingga memperluas kesempatan kerja. Pemerintahan  Orde Baru   juga berhasil menggalakkan cinta atas produk dalam negeri dan menumbuhkan rasa nasionalisme.
b. Swasembada Beras
Prestasi  Orde Baru   yang fenomenal adalah swasembada pangan pada tahun 1980-an. Usaha mencapai swasembada beras berlangsung selama Repelita I dan Repelita II. Usaha ini dilaksanakan melalui rehabilitasi saluran irigasi, pembangunan jaringan irigasi baru, penyediaan fasilitas kredit, penerapan kebijaksanaan harga, serta pemanfaatan teknologi dan penyuluhan.
Repelita III menekankan usaha intensifikasi khusus (insus) pada tahun 1979. Misalnya, dengan memperluas penggunaan benih varietas unggul, penggunaan pupuk secara optimal, meningkatkan usaha pengendalian hama dan penyakit, serta meningkatkan pengelolaan air irigasi. Atas usaha yang dilakukan sejak Repelita I, impor beras tidak dilaksanakan mulai tahun 1984 dan swasembada beras berhasil dicapai.

2.3  Berakhirnya  Orde Baru  dan Lahirnya Reformasi
Di balik kesuksesan pembangunan di depan,  Orde Baru   menyimpan beberapa kelemahan. Selama masa pemerintahan Soeharto, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur. Korupsi besar yang pertama terjadi tahun 1970-an ketika Pertamina dipegang Ibnu Sutowo. Praktik korupsi menggurita hingga kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada tahun 1998. Rasa ketidakadilan mencuat ketika kroni-kroni Soeharto yang diduga bermasalah menduduki jabatan menteri Kabinet Pembangunan VII. Kasus-kasus korupsi tidak pernah mendapat penyelesaian hukum secara adil.
Pembangunan Indonesia berorientasi pada pertumbuhan ekonomi sehingga menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial. Bahkan, antara pusat dan daerah terjadi kesenjangan pembangunan karena sebagian besar kekayaan daerah disedot ke pusat. Akhirnya, muncul rasa tidak puas di berbagai daerah, seperti di Aceh dan Papua. Di luar Jawa terjadi kecemburuan sosial antara penduduk lokal dengan pendatang (transmigran) yang memperoleh tunjangan pemerintah. Penghasilan yang tidak merata semakin memperparah kesenjangan sosial.
Pemerintah mengedepankan pendekatan keamanan dalam bidang sosial dan politik. Pemerintah melarang kritik dan demonstrasi. Oposisi diharamkan rezim  Orde Baru  . Kebebasan pers dibatasi dan diwarnai pemberedelan koran maupun majalah. Untuk menjaga keamanan atau mengatasi kelompok separatis, pemerintah memakai kekerasan bersenjata. Misalnya, program ”Penembakan Misterius” (Petrus) atau Daerah Operasi Militer (DOM). Kelemahan tersebut mencapai puncak pada tahun 1997–1998.
a. Dari Krisis Ekonomi ke Krisis Multidimensi (Segala Bidang)
Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997. Krisis moneter dan keuangan yang semula terjadi di Thailand pada bulan Juli 1997 merembet ke Indonesia. Hal ini diperburuk dengan kemarau terburuk dalam lima puluh tahun terakhir. Dari beberapa negara Asia, Indonesia mengalami krisis paling parah. Solusi yang disarankan IMF justru memperparah krisis. IMF memerintahkan penutupan enam belas bank swasta nasional pada 1 November 1997. Hal ini memicu kebangkrutan bank dan negara. BPK menemukan penyimpangan dana sebesar Rp138 triliun atas penggunaan dana BLBI oleh ke-48 bank tersebut. Saat itu pemerintah menyalurkan BLBI sekitar Rp700 triliun. Ini dilakukan berdasarkan perjanjian Indonesia dengan IMF dalam mengatasi krisis. Sampai bulan Desember 1998, BI menyalurkan BLBI sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank.
b. Gerakan Reformasi
Munculnya gerakan reformasi dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis multidimensi yang dihadapi bangsa Indonesia. Semula gerakan ini hanya berupa demonstrasi di kampus-kampus di berbagai daerah. Akan tetapi, para mahasiswa harus turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak mendapatkan jalan keluar. Gerakan reformasi tahun 1998 mempunyai enam agenda antara lain suksesi kepemimpinan nasional, amendemen UUD 1945, pemberantasan KKN, penghapusan dwifungsi ABRI, penegakan supremasi hukum, dan pelaksanaan otonomi daerah.
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
            Sejarah  Orde Baru   dimulai tanggal 12 Maret 1967. Jenderal TNI Soeharto ditunjuk oleh MPR sebagai pejabat presiden. Beliau menjalankan tugas kepresidenan yang telah diambil alih dari Presiden Soekarno. Setahun kemudian Soeharto dipilih secara resmi sebagai presiden untuk pertama kalinya sekaligus mengawali era  Orde Baru.  Orde Baru   memimpin pemerintahan di Indonesia selama lebih kurang 32 tahun. Soeharto tampil sebagai presiden tunggal selama tujuh kali berturut-turut. Selama menjalankan tugas kepresidenan, beliau didampingi oleh wakil presiden yang berbeda.

3.2    Saran
Demikianlah makalah yang kami susun ini. Semoga apa yang telah kami telah susun ini dapat berguna selanjutnya untuk membantu baik untuk peningkatan nilai maupun untuk membantu proses belajar mengajar.Sekali lagi kami meminta maaf apabila dari keseluruhan isi makalah yang kami susun ini terdapat beberapa kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu kesediaan teman-teman, bapak/ ibu guru, atau para pembaca untuk memberikan sumbangsih saran dan kritik.
                          



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang “Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi”.
Adapun makalah ini kami buat demi membantu kelancaran proses belajar mengajar dan juga untuk membantu meningkatkan nilai kami di semester genap ini. Selain itu, kami juga berharap makalah kami ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan tentang sejarah-sejarah yang ada dalam Indonesia bagi pembacanya.

Ladongi, Januari 2016

Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ........ i      
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ....... ii

BAB     I     PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang................................................................................... 1
1.2.  Rumusan Masalah...................................................................... ....... 1      
1.3.  Tujuan......................................................................................... ....... 1
BAB   II     PEMBAHASAN
2.1.  Peristiwa-Peristiwa Politik Penting Pada
        Masa Orde Baru................................................................................. 2
2.2.  Data Statistik Ekonomi Orde Baru............................................ ....... 2
2.3.  Berakhirnya  Orde Baru  dan Lahirnya Reformasi.................... ....... 3      
BAB  III    PENUTUP            
3.1.  Kesimpulan........................................................................................ 6
3.2.  Saran........................................................................................... ....... 6      

DAFTAR PUSTAKA
                          



DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurukuhebat.com/2019/02/makalah-orde-baru.html
Baca Juga
Wayan Suastika, S.Pd
Wayan Suastika, S.Pd

Seorang Guru Kelas SD Negeri 1 Wia Wia, Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar