Makalah Agama Hindu "Dharma Gita"



MAKALAH
  AGAMA HINDU





“Dharma Gita”






O l e h :

Gede Rhendy Maswar
Kelas : XI. MIPA.2






SMA NEGERI 1 LADONGI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019









KATA PENGANTAR


Om Swastyastu, 
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa , karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-  Nyalah, tugas makalah yang berjudul “Dharma  Gita” selesai tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa tugas Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi keseempurnaan tugas ini.
           Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama,sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semoga hasil Makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om



Ladongi, Oktober 2018

                                                                                                 
Penulis











DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................         ii


BAB  I   PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang ...........................................................................................         1
1.2   Rumusan Masalah .....................................................................................         1
1.3   Tujuan ........................................................................................................         1
                                                                                                         
BAB  II PEMBAHASAN
2.1   Pengertian Dharmagita..............................................................................         2
2.2   Jenis-jenis Dharmagita...............................................................................         2

BAB III PENUTUP
3.1   Kesimpulan..................................................................................................         4
3.2   Saran...........................................................................................................         4

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Tradisi menyanyikan kidung-kidung suci merupakan tradisi yang sangat kuno. Kita mengenal adanya kitab Sama Weda yang merupakan salah satu dari kitab Catur Weda. Kitab Sama Weda ini berisi lagu pujian atau pujaan untuk dinyanyikan dalam pelaksanaan upacara yadnya. Dalam berbagai kegiatan keagamaan, penggunaan Dharmagita sangatlah dibutuhkan karena irama lagunya memiliki berbagai jenis variasi yang sangat membantu untuk menciptakan suasana hening atau khidmat yang dipancari oleh getaran kesucian sesuai dengan jenis yadnya yang dilaksanakan.

1.2   Rumusan Masalah
a.  Apa pengertian Dharmagita ?
b.  Apa saja Jenis-jenis Dharmagita

1.3   Tujuan
a.  Untuk mengetahui pengertian Dharmagita
b.  Untuk mengetahui Jenis-jenis Dharmagita







BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Dharmagita
            Dharmagita adalah suatu lagu atau nyanyian suci yang secara khusus dilagukan atau dinyanyikan pada saat upacara keagamaan Hindu, dan untuk mengiringi upacara ritual atau yadnya. Istilah Dharmagita berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata Dharma yang artinya kebenaran, agama atau keagamaan, dan Gita yang artinya nyanyian atau lagu.
             Tradisi menyanyikan kidung-kidung suci merupakan tradisi yang sangat kuno. Kita mengenal adanya kitab Sama Weda yang merupakan salah satu dari kitab Catur Weda. Kitab Sama Weda ini berisi lagu pujian atau pujaan untuk dinyanyikan dalam pelaksanaan upacara yadnya. Dalam berbagai kegiatan keagamaan, penggunaan Dharmagita sangatlah dibutuhkan karena irama lagunya memiliki berbagai jenis variasi yang sangat membantu untuk menciptakan suasana hening atau khidmat yang dipancari oleh getaran kesucian sesuai dengan jenis yadnya yang dilaksanakan.
             Saat ini Dharmagita sudah mencapai kemajuan yang cukup pesat. Bahkan pemerintah melalui Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), secara rutin menyelenggarakan Utsawa Dharmagita, yaitu suatu ajang perlombaan untuk menjalin hubungan cinta kasih sesama umat di seluruh tanah air. Adapun yang biasa digelar dalam Utsawa Dharmagita adalah membaca Sloka, Palawakya, dan tembang-tembang kerohanian, serta hal-hal lain sebagai ciri budaya daerah masing-masing yang dijiwai oleh agama Hindu.

2.2 Jenis-Jenis Dharmagita
1. Sekar Rare
            Biasanya Sekar Rare dalam lirik atau baitnya mengandung pesan-pesan moral, budi pekerti, cerita-cerita tentang tingkah laku atau kesusilaan dan pengetahuan.
2. Sekar Alit
            Sekar Alit sering disebut juga geguritan, pupuh atau tembang. Isinya mengandung pengetahuan, kesusilaan, kerohanian, ataupun yang bersifat romantis. Sekar Alit dapat dibedakan atas beberapa bentuk, seperti berikut ini.
a. Pupuh Mijil                                                           f. Pupuh Ginada
b. Pupuh Pucung                                                       g. Pupuh Maskumambang
c. Pupuh Ginanti                                                       h. Pupuh Dandang
d. Pupuh Durma                                                        i. Pupuh Pangkur
e. Pupuh Semarandana
3. Sekar Madya
            Sekar Madya disebut juga tembang tengahan atau kidung (jumlah dan jenis-jenisnya sangat banyak), adalah lagu-lagu yang dipakai untuk mengiringi upacara agama, isi lagu sesuai dengan acara pelaksanaan upacara agama Hindu.
4. Sekar Agung
            Sekar Agung disebut juga kekawin atau wirama. Bangunnya diikat oleh Guru lagu. Guru berarti berat atau panjang dan lagu berarti pendek atau ringan. Bentuk atau jenis Sekar Agung sangat banyak. Bahasanya menggunakan bahasa jawa kuno atau bahasa pabencangah. Isinya mengandung nilai-nilai kerohanian dan mengandung filsafat kehidupan yang sangat tinggi.
5. Sloka
            Sloka adalah bagian ayat atau bait dari kitab suci yang dibaca dengan irama mantra. Isinya mengandung pujaan-pujaan atas kebesaran Tuhan beserta manifestasinya.
6. Palawakya
            Palawakya adalah suatu bacaan terjemahan sloka dengan irama tertentu, dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno. Dalam kitab Sarasamuscaya yang menggunakan bahasa Jawa Kuno sering dibaca menggunakan irama Palawakya.



BAB III
PENUTUP


3.1   Kesimpulan
Dharmagita adalah suatu lagu atau nyanyian suci yang secara khusus dilagukan atau dinyanyikan pada saat upacara keagamaan Hindu, dan untuk mengiringi upacara ritual atau yadnya. Istilah Dharmagita berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata Dharma yang artinya kebenaran, agama atau keagamaan, dan Gita yang artinya nyanyian atau lagu.

3.2   Saran
Demikian makalh ini kami buat, kami menyadari penyajian atau pun isi dari makalah ini ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan sarannya sangat kami harapkan.







DAFTAR PUSTAKA

https://putuagem.blogspot.com/2014/03/dharmagita-beserta-jenis-dan-dampaknya.html

https://drive.google.com/file/d/1TOMsx9kSqznt90nRSdTMvp3a9hnKkPrK/view?usp=sharing

Baca Juga
Wayan Suastika, S.Pd
Wayan Suastika, S.Pd

Seorang Guru Kelas SD Negeri 1 Wia Wia, Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar