LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP SIKAP DAN PRILAKU SISWA

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP SIKAP DAN PRILAKU SISWA




LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU SISWA
SMA NEGERI 1 LADONGI







O L E H :
MADE ARJANA
KELAS : XII. IPS.4


SMA NEGERI 1 LADONGI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018


DAFTAR ISI


DAFTAR ISI  .............................................................................................................. i

BAB    I     PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang .................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah......................................................................... ....... 1      
C.  Tujuan Penelitian.......................................................................... ....... 1
D.  Manfaat Penelitian....................................................................... ....... 2

BAB   II     KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Pergaulan.................................................................... ....... 3      
B.     Pengertian Remaja........................................................................ ....... 3
C.     Pengertian Kepribadian................................................................ ....... 4      

BAB III     METODOLOGI PENELITIAN
A.    Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................. 5
B.     Instrumen Penelitian............................................................................ 5
C.     Teknik Penelitian................................................................................. 5

BAB IV     PEMBAHASAN
A.    Pergaulan dan Kepribadian.................................................................. 6
B.     Pergaulan Remaja Masa Kini............................................................... 7
C.     Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap
Kepribadian......................................................................................... 8
D.    Perkembangan Budaya Barat pada Pergaulan
Di Indonesia........................................................................................ 8
E.     Pentingnya Pergaulan untuk Remaja................................................... 9
F.      Pengaruh Lingkungan Keluarga.......................................................... 9
G.    Pengaruh Lingkungan Sekolah.......................................................... 10
H.    Pengaruh Lingkungan Masyarakat.................................................... 10
I.       Hasil Penelitian.................................................................................. 11

BAB  V     PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................ 14
B.     Saran.................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pada perkembangan zaman modernisasi saat ini pergaulan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Pada saat itu seseorang mulai merubah pola pikir mereka dan mengikuti perkembangan zaman modernisasi pada saat kebudayaan barat mulai tersebar dikalangan remaja. Pada dewasa ini, kebudayaan barat sangat jelas berpengaruh terhadap perkembangan para remaja khususnya terhadap kepribadian remaja itu sendiri. Pergaulan memiliki artian yang mencakup luas, dari pergaulan dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan hingga dilingkungan masyarakat sekitar. Lingkungan pun mempunyai peran penting untuk membentuk suatu kepribadian seseorang dalam bertingkah laku, dan dalam berpola pikir. Pergaulan itu sendiri terbagi menjadi dua macam, pergaulan yang negatif dan pergaulan yang positif. Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak jelas memang pergaulan negatif yang lebih mengarah kepada para remaja dalam bertingkah laku didalam kehidupan sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif jarang sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja banyak terpengaruh didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja harus bisa memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang baik atau positif. Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam kehidupan sosialnya dalam berinteraksi maupun dalam pergaulan sehari-harinya, karena adaptasi dimana remaja dapat menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan cara berpikir didalam lingkungannya.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu :
1.        Bagaimana peran dilingkungan keluarga terhadap kepribadian remaja?
2.        Bagaimana peran dilingkungan sekolah terhadap kepribadian remaja?
3.        Bagaimana peran dilingkungan masyarakat terhadap kepribadian remaja?
4.        Bagaimana pergaulan dapat merubah tingkah laku remaja pada kepribadiannya?

C.  Tujuan Penulisan
1.   Untuk memenuhi tugas akhir pelajaran Sosiologi
2.      Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan sekolah terhadap kepribadian   remaja asasa
3.       Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan keluarga terhadap kepribadian remaja
4.       Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan masyarakat terhadap    kepribadian remaja

D.   Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam menyusun sebuah karya tulis selain ini dapat juga mengetahui bagaimana pengaruh-pengaruh pergaulan terhadap kepribadian para remaja pada kehidupan sosialnya dalam kehidupan sehari-hari.





BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pergaulan
            Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

B. Pengertian Remaja
            Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.



C. Pengertian Kepribadian
  Kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian. Sedangkan berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.  Waktu dan Tempat Penelitian
            Waktu penelitian ini dilakukan sejak Juli 2017 hingga Januari 2018. Tempat penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Ladongi.
B. Instrumen Penelitian
            Dalam memperoleh data-data dalam penelitian, instrumen penelitian yang saya gunakan berupa angket yang dibagikan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Ladongi ( Kelas X, XI, XII).
C. Teknik Penelitian
            Teknik penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah mencari sumber-sumber dari buku dan informasi dari internet, serta hasil dari angket dan melakukan analisis.






BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pergaulan dan Kepribadian
Setiap interaksi pergaulan yang intens kepada seorang teman akan membawa pengaruh. Karena sifat, sikap, tingkah laku jika bersentuhan dengan pribadi seseorang maka akan memberikan dampak bagi orang tersebut. Perilaku yang buruk biasanya akan lebih cepat menular kepada pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat penyakit menular yang akan menjangkiti siapapun yang berada didekatnya. Sebagai contoh, bila kita bergaul dengan anak-anak punk maka kita bisa ikut-ikutan menjadi anak punk, bila kita bergaul dengan para motivator maka hidup kita akan berubah menjadi semangat motivasi, jika kita bergaul dengan orang shalih maka kita bisa menjadi anak yang shalih, jika kita bergaul dengan para penulis maka kemungkinan besar kita pun bisa menjadi seorang penulis, jika kita bergaul dengan orang yang suka mencuri maka perilaku kita bisa menjadi seperti seorang pencuri dan lain-lain.
 Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa remaja, di mana kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal. Remaja sangat mudah tertarik pada “bagaimana sesuatu bekerja”. Bila kurangnya informasi, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman, maka akan menimbulkan banyak masalah. Di sinilah seorang yang kreatif diperlukan. Karena seorang yang kreatif mempunyai rasa ingin tahu tahu yang besar. Kita semua berpotensi untuk menjadi orang yang kreatif. Jika kita yakin pada diri sendiri bahwa kita adalah orang yang kreatif maka kita akan menemukan cara yang kreatif untuk mengatasi setiap masalah yang kita hadapi. Sehingga kita menjadi manusia yang bijak dalam menyikapinya. Kreatif kita dalam bergaul juga harus kita perhatikan sehingga kita bisa memilih-milih teman yang layak menjadi teman kita.
Akan tetapi bila kreativitas kita yang tinggi digunakan untuk hal-hal yang tidak baik maka akan terjadi suatu tindakan keburukan. Oleh karena itu setiap orang perlu dibekali pembelajaran agama, pembinaan dari orangtua di rumah agar mendekatkan anak-anaknya dalam kebaikan, dalam mengingat kepada Allah dan setiap remaja harus berperilaku akhlak yang mulia dan terpuji. Sehingga selalu memilih pikiran yang positif, kreatif dan bijak agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Ingatlah bahwa setiap apa yang kita perbuat, Allah selalu melihat perbuatan kita itu. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bergaul. Jika teman kita mempunyai sifat atau kebiasaan yang umumnya tidak disukai orang lain dan bisa menghambat pergaulannya maka menjadi kewajiban kita untuk segera mengingatinya. Namun dalam memberi nasehat juga harus pake etika dengan memilih situasi dan waktu yang tepat. Sehingga teman kita tidak salah paham terhadap kita.

B. Pergaulan Remaja Masa Kini
            Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan Bangsa karena ditangan generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa, baik buruknya Bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda. Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda anak muda untuk pergi kebioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil , sinetron-sinetron yang ditayangkan ditelevisi merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal yang terkait dengan Bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah sosial yang dapat menimbulkan Rasa cinta tanah air. Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan Bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari beberapa hal yakni tingginya angka pemekai NARKOBA dikalangan remaja yakni pemakai narkoba dikalangan remaja, dan adanya seks bebas dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah . Ini sangat mengkawatirkan bagi Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi .
Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan kemandulan dalam Bangsa karena perlu diingat lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi muda, upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja dengan Pendidikan formal yang didalamnya ada suatu pendidikan moral selain pendidikan keagamaan yakni adanya pendidikan tentang bahaya NARKOBA, hubungan Seks diluar nikah serta pentingnya pendidikan budi pekerti yang harus dijalankan. Sebab baik buruk kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman yang tertanam serta budi pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya yakni peran orang tua didalam keluarga dalam mengawasi tingkah laku anak namun tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak, dan dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap sesame. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan dirinya serta lingkungan keluarganya.

C.  Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kepribadian
Baik buruknya prilaku sesorang dimasyarakat dan lingkungannya turut ditentukan oleh latar pendidikan yang pernah dialaminya. Disamping tentunya pengaruh lingkungan tidak dapat kita abaikan begitu saja, karena lingkungan memiliki peranan penting dalam memberi pengaruh terhadap kepribadian seseorang. Maraknya penembakan-penembakan senjata api, perampokan dan berbagai tindak pidana di tengah-tengah kehidupan masyarakat memberikan suatu tanda bahwa telah terjadi ketimpangan pendidikan ataupun gangguan kepribadian terhadap diri mereka akibat pengaruh lingkungan yang menerpa mereka. Pendidikan seseorang yang sedemikian baik dan tinggi dapat goyah diterpa pengaruh lingkungan dan pergaulan disekitar mereka, bekal pendidikan yang diterima seseorang wajib hukumnya dipelihara dan dilindungi dengan tidak bergaul kepada sembarang orang. Karena pengaruh pergaulan dapat menempa seseorang menjadi sosok yang menakutkan dan merugikan semua pihak. Bukan hanya memberikan kerugian kepada keluarga, masyarakat, bangsa dan negara tetapi juga menimbulkan kerugian kepada dirinya di masa depan termasuk kerugian di alam akhirat. Perampokan semakin merajalela, baik dalam bentuk perampokan toko mas, perampokan disertai kekerasan dan pembunuhan, perampokan gang motor hampir dipastikan dalam titik kulminasi 85 persen akibat pengaruh buruk pergaulan dengan sembarang orang. Meskipun sebenarnya seseorang tersebut memiliki bekal ilmu pendidikan yang memadai tetapi karena membiarkan dirinya ikut larut dalam pergaulan yang bebas tak terbatas, maka kepribadiannya menjadi rapuh dan ikut-ikutan. Apalagi kalau sampai sudah terpengaruh menjadi penikmat Narkoba maka semuanya akan menjadi rusak.

D.  Perkembangan Budaya Barat pada Pergaulan di Indonesia
Budaya barat masuk ke Indonesia semenjak zaman penjajahan. Semenjak itulah budaya barat memulai perkembangannya di Indonesia. Pada mulanya, budaya ini belum mempengaruhi semua lapisan masyarakat, karena pada saat itu berlaku sistem kasta yang tidak memungkinkan kalangan masyarakat bawah untuk mengadopsi budaya ini ( Matroji, 2006 : 122 ). Saat ini pengaruh budaya barat tidak hanya sebatas cara berpakaian, pergaulan, tapi juga di bidang pendidikan dan gaya hidup. Subjek yang paling terpengaruh adalah remaja. Bahkan bagi sebagian remaja, gaya hidup barat merupakan suatu kewajiban dalam pergaulan. Banyak factor yang menyebabkan remaja sangat mudah menyerap budaya barat.

E. Pentingnya Pergaulan untuk Remaja
Jika kau berkumpul dengan penjual minyak wangi maka kau akan berbau wangi. Jika kau berkumpul dengan penjual ikan maka kau akan berbau ikan. Begitulah perumpamaan betapa pentingnya memilih pergaulan. Berkumpul dengan ilmuwan kita menjadi pintar. Berkumpul dengan pecundang kita akan menjadi pecundang pula. Manusia memiliki naluri mengikuti dan meniru perilaku dan ucapan orang yang berada disekitarnya. Oleh karena itu, watak atau sifat manusia terbentuk dari lingkungan dan pergaulan. Manusia mulai bisa mendengar ketika masih berupa janin dalam kandungan yang berusia 4 bulan. Makanya bagi seorang ibu waktu hamil disarankan berkelakuan, berucap dan mendengarkan suara yang baik agar bayi yang dilahirkan terbentuk wataknya sesuai dengan masukan dari orang tua. Sebuah nasehat mengatakan rumahmu adalah sekolahanmu, orang tuamu adalah gurumu. Dari kata-kata singkat penuh arti tersebut, jelas bahwa sekolah pertama dan utama dalam hidup adalah lingkungan di rumah.  Kelakuan kedua orang tua akan ditiru oleh anaknya. Setelah lulus berguru dari orang tua, sekolah lanjutannya adalah pergaulan. Jadi manusia itu secara gen anak produk dari kedua orang tua. Namun secara perilaku anak produk dari lingkungan atau pergaulannya. Sifat atau watak kita juga terbentuk dari dua lingkungan tersebut. Sebaik-baiknya sifat orang tua kalau lingkungan pergaulannya buruk maka si anak akan berwatak buruk, begitu juga sebaliknya.
Dalam ketiga bahasan di atas pergaualan dalam lingkungan remaja yaitu sekolah ataupun lingkungan rumah mempengaruhi pola pikir dan cara mereka hidup , jadi remaja di haruskan untuk bisa memilih pergaulan agar tidak salah langkah.

F. Pengaruh Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melakukan proses sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Di tengah  keluarga anak belajar mengenal makna cinta-kasih, simpati, loyalitas, ideologi, bimbingan, dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh menentukan pada pembentukan watak dan kepribadian anak, dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak. Keluarga mempunyai peranan dalam proses sosialisasi.
Demikian pentingnya peranan keluarga maka disebutkan bahwa kondisi yang menyebabkan peran keluarga dalam proses sosialisasi anak adalah sebagai berikut:
1.      Keluarga merupakan kelompok terkecil yang anggotanya berinteraksi to face secara tetap, dalam kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan sesama oleh orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.
2.      Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena anak merupakan cinta kasih hubungan suami istri. Motivasi yang kuat melahirkan hubungan emosional antara orangtua dan anak.
3.      Karena hubungan sosial dalam keluarga itu bersifat relatif tetap maka orangtua memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.

G. Pengaruh Lingungan Sekolah
Dalam lingkungan sekolah yang sehat dan baik serta memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan oleh anak, membuat anak lebih dapat membangun aktivitas, kreativitas, inventivitas anak sehingga terbentuklah kepribadian anak yang baik dalam prestasi disekolahnya. Begitupun sebaliknya, kondisi buruk pada lingkungan sekolah seperti kurangnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid yang terlalu banyak dalam satu kelas, ventilasi dan sanitasi yang buruk, dan sebagainya. Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan yang tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel, dan apatis. Anak merasa sangat dibatasi gerak-geriknya, dan merasa tertekan batinnya (dilarang bertanya kalau tidak perlu). Kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh sekolah untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Ada pula guru yang kurang simpatik, sedikit memiliki dedikasipada profesi, dan tidak menguasai didaktik-metodik mengajar. Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih berkepentingan dengan masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.

H.  Pengaruh Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya kenakalan remaja selain lingkungan keluarga dan sekolah. Pada usia remaja, pengaruh lingkungan masyarakat kadang-kadang lebih besar pengaruhnya daripada lingkungan keluarga, sebab masa remaja adalah masa yang sedang mengembangkan kepribadiannya, yang membutuhkan lingkungan teman-teman dan masyarakat perhatian mereka terhadap lingkungan masyarakat benar-benar diperhatikannya, maka persoalan masyarakat atau nasib orang banyak sering kali menjadi perhatian mereka dan mereka berjuang untuk membela yang lemah dan menderita itu. Pengaruh lain dari lingkungan masyarakat adalah pengaruh yang bersifat: pornografis, sadisme, film-film yang merusak moral, gambar-gambar, bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain sebagainya yang pada pokoknya berbagai kegiatan yang disenangi oleh muda-mudi zaman sekarang.

I.  Hasil Peneilitian
Dari hasil angket yang saya edarkan ke seluruh siswa/i SMA Negeri 1 Ladongi saya dapatkan hasil sebagai berikut :
Pertanyaan

Jumlah siswa/i yang menjawab
Hasil persentase
1.      Peran manakah menurut anda yang lebih penting dalam membentuk kepribadian anda?
a.       Keluarga

b.      Masyarakat

c.        Sekolah
114
31
12
75 %
20,4 %
7,9 %
2.      Apakah anda termasuk orang yang sering mengikuti trend pergaulan masa kini?



3.      Apakah anda termasuk orang yang cepat terpangaruh dalam bergaul?
a.       ya

b.      Tidak






a.       ya

b.       Tidak
68
82



45
104
44,7 %
53,9 %



29,6 %
68,4 %
4.      Apakah anda termasuk orang yang cepat terpengaruh terhadap pergaulan budaya barat?
a.       Ya
           
b.      Tidak
51
96
33,6 %
63,16 %
5.      Apakah anda termasuk orang yang cepat terpangaruh terhadap ajakan teman?
a.       Ya
           
b.      Tidak
40
107
26,3 %
70,4 %
6.      Apakah menurut anda sekolah sudah membangun kreativitas dalam diri anda?
a.       Ya
           
b.      Tidak
110
34
72,4 %
22,4 %
7.      Apakah anda pernah melakukan tindakan kriminal di dalam masyarakat? Jika pernah sebutkan tindakan kriminal tersebut!
a.       Ya....
b.      Tidak
10
141
6,6 %
92,8 %
8.      Apakah anda mempunyai sekelompok teman ’geng’?
a.       Ya
b.      Tidak
55
96
36,20 %
63,15 %
      Apakah menurut anda dari dampak negatif  pergaulan ?
a.       Terjerumus dalam pergaulan bebas
b.      Gangguan cara berpikir
c.       Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas
d.      Menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang
e.       Yang lainnya...
71

28

47

24

3
46,7 %

18,42 %

30,9 %

15,8 %

1,97 %
10.  Apakah menurut anda dari dampak positif pergaulan?
a.       Mempunyai banyak teman
b.      Menumbuhkan rasa percaya diri
c.       Mampu menyesuaikan diri
d.      Mampu membentuk kepribadian yang baik
e.       Yang lainnya...
83

34

30
32
4
54,6 %

22,4 %

19,7 %
21,05 %
2,6 %

Dari analisis anget yang saya edarkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga telah menjadi peran penting dalam pembentukan kepribadian yang baik bagi mereka. Dimana keluarga sudah memberikan bimbingan dan pendidikan yang mendasar sehingga mereka bukan remaja yang mudah terpengaruh dalam lingkungan luar yang bebas seperti ikut-ikutan trend masa kini, pergaulan budaya barat, maupun ajakan teman. Mereka juga tidak pernah melakukan tindakan kriminal pada lingkungan masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Kesimpulannya adalah mereka bukan remaja yang gampang terpengaruh dalam pergaulan masa kini. Karena adanya pengaruh peran keluarga yang sangat penting dalam diri mereka, sehingga mereka bisa mengkontrol diri mereka menjadi pribadi yang baik, tidak hanya dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah pun mereka dapat berteman dengan para remaja lainnya dengan tidak membentuk suatu ‘geng’ atau sekelompok teman. Karena teman adalah seseorang yang sangat kita butuhkan. Namun teman juga bisa menjerumuskan kita pada hal-hal yang kurang bermanfaat bahkan merusak diri kita serta masa depan kita. Untuk itu kita harus hati-hati dalam berteman. Karena teman bisa memberikan efek negatif pada kepribadian kita. Namun jangan sampai juga kita membuat kepribadian teman kita menjadi buruk. Kita harus saling menjaga dan memelihara ikatan pertemanan kita. Jangan sampai ikatan ukhuwah/persahabatan yang sudah terjalin secara positif dapat rusak karena ego kita.

B. Saran
            Sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik anaknya dengan baik, dan menjauhkan para remaja dari pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang bagus dan teman-teman yang istiqamah. Selain keluarga kita para remaja sebagai generasi berikutnya harus membentuk moral dan kepribadian remaja dengan akhlak kharimah. Membentuk kepribadian yang baik dapat dilakukan sejak dini, antara lain selalu mendekatkan diri pada Tuhan agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat negatif serta merusak. Dan juga kita harus pandai memilih teman dalam pergaulan. Jangan sampai teman kita tersebut menjerumuskan kita pada hal-hal yang dapat merusak diri kita sendiri. Ada baiknya jika kita dapat memberikan pengaruh positif terhadap teman kita.



DAFTAR PUSTAKA

https://ayatullahfatchur.blogspot.co.id/2015/09/laporan-penelitian-pengaruh-pergaulan.html


Baca Juga
Wayan Suastika, S.Pd
Wayan Suastika, S.Pd

Seorang Guru Kelas SD Negeri 1 Wia Wia, Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar