MAKALAH
“Budidaya
Tanaman Tomat”
Disusun
Oleh :
Kelas XI.
IPS2
1.
Wayan
Hendra Prasetya
2.
Made Wirna
Adi Saputra
3.
Nur Hikmah
4.
Yusuf
Sapri
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur
penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah
memberi rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Budidaya Tanaman Tomat”.
Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan karena masih dalam tahap belajar.
Oleh karena itu, penulis dengan terbuka akan menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca khususnya.
Ladongi, 28 Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ ....... 1
C. Tujuan........................................................................................... ....... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Cara Budidaya Tomat.................................................................. ....... 2
B.
Pengendalian Hama dan
Penyakit Tanaman Tomat................... ....... 7
C.
Cara Pemanenan Tomat.............................................................. ....... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.......................................................................................... 9
B.
Saran.................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang artinya
pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal
ini dapat ditunjukkan dan banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan
bekerja pada sektor pertanian (Mubyarto, 1994).
Pembangunan pertanian yang berhasil dapat
diartikan jika terjadi pertumbuhan sektor ekonomi yang tinggi dan sekaligus
terjadi perubahan masyarakat dan taraf hidup yang kurang baik menjadi lebih
baik. Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan pangan,
penyumbang devisa negara melalui ekspor dan lain sebagainya (Soekartawi, 1994).
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara budidaya
tomat?
2.
Bagaimana pengendalian hama
dan penyakit tanaman tomat?
3.
Bagaimana cara pemanenan
tanamana tomat?
C.
Manfaat
1.
Untuk mengetahui bagaimana
cara budidaya tanaman tomat.
2.
Untuk mengetahui bagaiman
pengendalian hama pada tanaman tomat.
3.
Untuk mengatahui cara
pemanenan tanaman tomat.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Cara Budidaya Tomat
Tanaman tomat di Desa Lapandewa ditanam secara
intensif artinya bahwa tomat diusahakan secara sungguh-sungguh hal ini juga
dipengaruhi oleh faktor resiko yang cukup besar dan iklim yang sudah tidak bisa
dibaca secara pasti. Adapun cara-cara budidaya tanaman tomat yang dilakukan
petani di Desa Lapandewa adalah sebagai berikut:
1.
Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan
dengan cara dicangkul atau dibajak secara merata kemudian lahan dibiarkan
selama satu minggu untuk mematangkan tanah, satu minggu setelah pengolahan
lahan, dibuatlah bedengan-bedengan untuk media tanam dengan ukuran lebar bedeng
antara 120-130 cm sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi
lahan. Untuk penggunaan ukuran lebar
bedengan tersebut digunakan oleh seluruh petani yang ada di lokasi penelitian.
2.
Penyemaian
Untuk memudahkan perawatan,
biji yang sudah mendapat perlakuan fungisida, disemaikan dalam wadah yang
terbuat dari kotak kayu, polibag, pot bunga dan sebagainya. Biji disebar merata diatas pesemaian berupa
tanah yang bersih yang sudah diayak dan dicampur dengan pasir bersih serta
pupuk kandang (perbandingan 1:1:1).
Kemudian ditutup dengan tanah yang dilewatkan melalui sebuah ayakan,
tidak tebal tetapi asal dapat menutup media.
Media untuk pesemaian ini dipilih yang mempunyai aerasi baik, subur dan
gembur, maka akar akan tumbuh lurus dan memudahkasn pemindahan bibit ke polibag
pembesaran.
3.
Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan
setelah bedengan telah siap. Pupuk dasar yang digunakan antara lain, kapur,
pupuk kandang, ponska, dan KCL. Pupuk diberikan secara bersamaan sebelum dilakukan
pemasangan rnulsa, untuk luas lahan 0,4 ha kapur, pupuk kandang, ponska, dan
KCL. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur secara merata di atas bedengan
yang kemudian dicangkul kembali dengan halus agar pupuk yang ditabur dapat
tercampur dengan sempurna. Semua
responden di lokasi penelitian menggunakan pupuk kandang, KCl, kapur dan
Mutiara, sedangkan pada pupuk Ponska hanya digunakan 11 responden dan pada
pupuk Tensil Organik hanya digunakan 8
responden.
Cara pemupukan di lokasi
penelitian dilakukan secara terus menerus dan takaran pupuk disesuaikan dengan
usia tanamannya. Sebelum menabur pupuk
terlebih dahulu dibuat tanaman itu dengan batang tanaman sebagai pusat
lingkaran. Garis tengah lingkaran selalu
berubah-ubah mengikuti pertumbuhan tajuk tanaman. Dengan demikian, makin bertambahnya usia
tanaman maka makin lebar tajuknya, maka makin besar pula lingkaran yang
mengelilingi tanaman itu untuk menabur pupuk.
Sesudah pupuk ditabur merata di dalam rorakan selanjutnya ditutup
kembali dengan tanah.
Mengenai dosis/takaran pemupukan belum ada
ketentuannya. Kebanykan petani scukup
melakukan pemupukan secara umum saja, yaitu sekedar memberi pupuk organik
(pupuk kandang) atau pupuk hijau (yang kebetulan tumbuh di sekitar kebun). Sampai kini, berapa banyak takaran pupuk dan
apa yang dibutuhkan belum ada kepastiannya.
4.
Pemasangan Mulsa
Sejalan dengan semakin
berkembangnya teknologi budidaya tanaman, telah diperkenalkan dengan teknik
kultur sistem mulsa plastik, terutama MPHP.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di lapangan, sistem pemulsaan ini
berpengaruh baik terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas hasil tomat. Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebagai
mulsa lebih praktis dibanding dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah
mati atau jerami. Penggunaan mulsa
plastik dibanding lebih praktis, karena mudah didapat, mudah penggunaannya
sehingga lebih menghemat biaya pada musim tanam berikutnya. Pemasangan mulsa
dilakukan pada saat bedengan benar-benar sempurna, mulsa yang digunakan adalah
jenis mulsa plastik hitam perak, pemasangan mulsa bertujuan untuk menjaga
tingkat kelembaban media tanam, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi tingkat
serangan hama dari penyakit tanaman. Semua responden yang ada di lokasi
penelitian melakukan pemasangan mulsa.
5.
Pembuatan lubang tanam
Setelah persiapan lahan
pertanaman rampung/selesai pekerjaan selanjutnya pada areal pertanaman adalah
mempersiapkan lubang tanam. Pembuatan
lubang tanam dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit.
Lubang tanam dibuat sesuai
dengan jarak tanam yang telah ditentukan yaitu 60 cm X 80 cm dan alat yang
digunakan untuk membuat lubang tanam ada berbagai jenis. Misalnya kaleng
silinder, ataupun alat yng dibuat secara khusus untuk membut lubang tanam. Jarak tanam harus diatur dengan baik dan
jangan terlalu rapat, karena dapat mengurangi penerimaan sinar matahari. Tanaman tomat yang kurang menerima sinar
matahari akan mengakibatkan proses fotosintesis tidak dapat berlangsung dengan
baik. Jarak yang terlalu rapat dapat
mengakibatkan tingkat kelembaban menjadi tinggi dan persaingan dalam penyerapan
air dan unsur hara pun terjadi. Ukuran
ini juga digunakan oleh seluruh responden di lokasi penelitian.
6.
Penanaman
Bibit seharusnya sudah
diseleksi pada temat pembibitan sebelumnya diangkut ke lahan pertanaman. Bibit tomat adapat dipindahkan ke lahan
pertanaman apabila telah berumur antara 30 – 45 hari di pesemaian. Bibit yang terpilih sebaiknya yang
berpenampilan sehat, tumbuh subur dan tegak serta daunnya tidak ada yang rusak.
Bibit dirawat agar terhindar
dari serangan hama dan penyakit.
Kesehatan bibit yang sudah terjamin baik dapat diperhastikan dari
petumbuhannya yang normal dan tanaman tampak subur.
Bibit tanaman tomat di tempat
pembibitan itu biasanya dinaungi atau tidak mendapat sinar matahari secara
langsung. Jadi sebelum ditanam di areal
pertanaman, bibit itu harus cukup terbiasa mendapat sinar matahari langsung
karena pada areal pertanaman tidak ada lagi yang dapat menaunginya.
Saat yang terbaik untuk
menanam sayuran tomat adalah tiga hari sesudah lubang tanam dipersiapkan dan
diusahakan pada pagi atau sore hari.
Pada saat pagid an sore hari, keadaan cuaca belum panas sehingga tanaman
dapat terhindar dari kelayuan. Kelayuan
dapat terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara jumlah air yang diserap
oleh akar tanaman adengan proses transpirasi (penguapan) yang terjadi pada
tanaman itu sendiri. Penanaman tomat pada umumnya ditanam dengan jarak 60 cm X
80 cm dengan jumlah rumpun satu rumpun setiap lubang tanam. Penanaman dengan jarak ini digunakan oleh
seluruh responden yang ada di lokasi penelitian.
7.
Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan
untuk mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak
normal. Penyulaman tanaman biasanya
dilakukan antara 4-7 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan apabila ada
tanaman yang mati atau tumbuh secara abnormal dan bibit yang digunakan untuk
menyulam haruslah berasal dari bibit yang sama dengan harapan tanaman yang ada
tumbuh secara seragam. Untuk perlakuan
penyulaman ada yang 4-7 hari setelah tanam ada juga yang 3 hari karena pada
saat itu sudah dapat terlihat adanya tanaman yang pertumbuhannya tidak
normal. Pertumbuhan yang tidak normal
itu dapat terjadi disebabkan oleh kesalahan pada saat penanaman.
Bibit yang digunakan untuk penyulaman
adalah bibit yang sengaja disisakan atau dibiarkan tumbuh pada lahan pembibitan
sebagai bibit cadangan. Bibibt yang
digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang sama umurnya dengan tanaman yang
tidak disulam, sehingga pertumbuhan semua tanaman seragam.
8.
Pemasangan ajir/turus
Pemasangan turus berguna
untuk menegakkan tanaman tumbuh. Tanaman
tomat yang tingginya kira-kira 25 cm atau sekitar 21 hari sejak ditanam harus
diberi ajir/turus atau penunjang.
Tanaman tomat yang memiliki batang yang kurang kuat untuk menopang
pertumbuhannya harus dipasang turus untuk membantu menopang buah. Selain itu, pemberian turus juga dapat
menjadi tempat tanaman merambat vertikal ke atas dan tanaman mendapatkan
pernyinaran sinar matahari yang lebih baik dibandingkan bila tanaman itu
menjalar horizontal diatas tanah.
Turus/ajir atau alat penopang
pertumbuhan tomat ini dapat dibuat dari bahan bambu yang ditancapkan tegak
diatas tanah dekat pada batang tanaman.
Untuk menguatkan turus tetap tertancap tegak, maka setiap turus diikat
pada bambu yang dibuat melintang.
Konstruksi turus dapat dibentuk dengan palang segitiga, yaitu posisi
turus pada setiap tanaman dipasang miring sehingga ujung turus dapat disatukan
dengan ujung turus yang berada di depan atau disebelahnya. Konstruksi bangun ini seperti sangat sesuai
bila sistem penanaman dilakukan dengan pola barisan berganda.
B.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat
Kerusakan pada suatu tanaman biasa disebabkan
oleh faktor biotis, seperti sbangsa jamur, bakteri, insekta, virus dan
gulma. Untuk memberantas jamur digunakan
fungisida, memberantas bakteri digunakan bakterisida dan memberantas insekta
digunakan insektisida. Untuk memberantas
virus umumnya masih dilakukan dengan pencabutan kemudian dimusnahkan, sedangkan
untuk memberantas gulma digunakan herbisida.
Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau
hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutana aktivitas untuk memperoleh
makanan. Hama tanaman memiliki kemampuan
merusak yang sangat hebat. Akibatnya
tanamana dapat rusak atau bahkan tidak dapat menghasilkan sama sekali.
Hama pada tanaman terdiri dari atas hewan
mamalia, serangga dan burung. Hama
tanaman berupa hewan mamalia terdiri dari tikus, babi hutan dan kera. Hama tanaman berupa burung terdiri dari
burung gelatik dan burung pipit. Hama
tanaman berupa serangga misalnya wereng, kutu daun, walang sangit, belalang,
berbagai ulat dan berbagai kumbang.
C.
Cara Pemanenan Tomat
Penentuan panen sangat mempengaruhi mutu dan
harga tomat saat di pasarkan. Pemanenan secara
periodik dilakukan 2 atau 3 kali sepekan bergantung pada keadaan buah yang
matang. Adapun ciri buah tomat dalam proses perubahan warna buah tomat:
-
Panen Tomat Warna Hijau :
Panen dilakukan pada saat seluruh permukaan buah berwarna hijau, mungkin hijau
cerah atau hijau pekat. Di sekitar biji
terdapat lendir dan jika buah dipotong bijinya menyamping atau dengan kata lain
tidak terpotong.
-
Panen Tomat Warna Gading :
Panen dilakukan pada saat tomat berwarna gading mulai muncul di ujung
buah. Perubahan warna tidak lebih dari
10%. Permukaan buah berubah kekuningan,
jingga atau merah dan selebihnya hijau.
-
Panen Tomat Warna Kuning :
Panen dilakukan pada saat warna tomat mulai berubah dari warna hijau menjadi
kuning, oranye atau merah.
-
Panen Tomat Merah Muda :
Panen dilakukaan pada saat buah berwarna merah muda atau setengah masak. Warna hijau pada tomat hampir sama dengan
kuning, oranye atau merah.
-
Panen Tomat Merah : Panen
dilakukan pada saat buah berwarna merah atau buah masak, permukaan buah lebih
banyak berwarna kuning, oranye, jingga atau merah. Warna hijau berangsur berkurang hanya
sekilas.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa Buah tomat sebagai
salah satu komoditas sayuran mempunyai prospek pemasaran yang cerah. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
diantaranya adalah sebagai sumber vitamin. Buah tomat sangat baik untuk
mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, seperti sariawan karena
mengandung vitamin C. Selain sebagai buah segar yang langsung dapat konsumsi,
buah tomat juga dapat digunakan sebagai bahan penyedap berbagai macam masakan
seperti sop, gado-gado, sambal, dan juga dapat dijadikan bahan industri untuk
dikonsumsi dalam bentuk olahan, misalnya untuk minuman sari buah tomat, jus
tomat, dan konsentrat.
B.
Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagai tugas
yang diberikan oleh guru kami. Semoga saja makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca semua. Dan kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan sarannya sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://seputartugas.wordpress.com/2016/02/01/makalah-tentang-budidaya-tanaman-tomat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar